Rabu, 01 Juni 2016

WORKSHOP MANAJEMEN PERGURUAN TINGGI BERBASIS AKREDITASI

Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan formal setelah pendidikan menengah. Pendidikan tinggi menyelenggarakan kegiatan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa sehingga mampu menghasilkan lulusan yang kompeten, beriman, bertakwa, berakhlak mulia, kompeten, beradab, berbudaya, dan berkarya dalam bidang ilmu, teknologi, dan/atau seni. Pendidikan tinggi berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa; mengembangkan sivitas akademika yang inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan tridharma; dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai-nilai humaniora.
Penjaminan mutu dilakukan untuk memenuhi kepuasan pelanggan (customers, stakeholders). Untuk memenuhi kepuasan pelanggan, dilakukan peningkatan kualitas secara terus-menerus melalui penetapan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengembangan standar (continuous quality improvement) dan melakukan yang terbaik sejak awal dan setiap saat (right first time and every time). Dengan cara demikian, akan dapat dihasilkan lulusan yang kompeten yang sesuai dengan kualifikasi tujuan (quality in fact) dan lulusan tanpa catat (zero defect).
Penjaminan mutu merupakan sebuah usaha untuk mewujudkan tujuan dan mencapai target yang diinginkan melalui pengembangan visi misi pada perguruan tinggi. Visi misi tersebut akan sangat mudah dilaksanakan jika segalanya berjalan dalam system yang telah diatur dan disepakati.
Maksud Dan Tujuan
Maksud dan tujuan workshop manajemen perguruan tinggi berbasis akreditasi ini adalah Membentuk perguruan tinggi yang professional, baik dalam perencanaan, pelaksanaan dan monitoring serta evaluasi.
1. Terciptanya system yang nyata bagi perguruan tinggi dibawah naungan Kopertais XII Riau Kepri,
    sehingga dapat berjalan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan.
2. Perguruan tinggi mampu berjalan secara professional baik dalam perencanaan, pelaksanaan dan
    monitoring serta evaluasi.
3. Tersusunnya struktur beserta tugas pokok masing-masing bidang serta terjaganya dokumentasi
    sebagai bahan evaluasi serta akreditasi.
Nara Sumber
Adapun Nara sumber pada Workshop Manajemen Perguruan Tinggi Berbasis Akreditasi ini adalah sebagai berikut:
1. Prof. Dr.H. Muzir Hitami, MA
2. Prof. Dr. H. Akhmad Mujahidin, M.Ag
3. Dr.M. Fakhri Husein, SE,M.Si
4. Dr.H.M.Syaifudin, M.Ag
 Panitia Penyelenggara
Workshop Manajemen Perguruan Tinggi Berbasis Akreditasi ini adalah Kopertais wilayah XII riau kepri, dan panitia kegiatan ini antara lain:
1. Drs. H. Abu Bakar MS
2. Dr.H.M.Syaifudin, M.Ag
3. Imam Hanafi,MA
4. Khairul Amri, S.Sos
5. Khairul Ihsan, S.Sos
6. Nur Azizah S.PdI
7. Putri Wulandari, SE
8. Muhartini, S.Ag
9. Ulva Indra, SE
Dunia tidak memerlukan yang luar biasa namun memerlukan orang biasa yang memiliki visi dan melakukan hal yang luar biasa. Kebutuhan dunia usaha atau industri dalam merekrut pekerja pasti memilih lulusan PT yang memiliki reputasi baik, kepribadian yang matang, dinamis, fleksibel, kreatif, inovatif, agresif cerdas, dan jujur. Lulusan yang memiliki motivasi, antusias, memiliki target, ambisi, memiliki inisiatif dengan sikap dan integritas pada pekerjaan. Sehingga memiliki kemampuan menangani stress. Pekerja keras, bersedia kerja diluar jam kerja, mau ditempatkan dimana saja termasuk di “remote area”, dapat bekerja mandiri atau dalam team dengan baik, memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun dan dapat berkomunikasi dalam bahasa asing inggris arab dan terkadang mandarin. Impian bukanlah suatu fantasi tentang masa depan yang muncul sebagai hasil angan-angan saja.
Visi bukanlah suatu impian yang tidak ada dasarnya sama sekali. Contoh impian yang tidak berdasar adalah apa yang dimiliki oleh Budi. Budi memiliki impian untuk menjadi juara dunia gulat mengalahkan Hulk Hogan. Budi yang kini berusia 28 memiliki berat hanya 49 kilogram dengan tinggi badan 158 cm. Hobbynya adalah bermain catur. Kegiatan sehari-harinya adalah surfing di internet, berkuliah di bidang media design dan bermain catur. Budi memiliki visi yang lebih merupakan fantasi karena tidak berdasar pada kenyataan. 
Visi adalah suatu gambaran mental tentang apa yang akan hadir di masa depan. Disatu pihak, gambaran tadi berdasarkan pada apa yang merupakan kenyataan pada saat ini, namun sekaligus juga merupakan suatu lompatan. Seorang yang memiliki visi berarti memiliki suatu keyakinan bahwa hal itu dapat terjadi. Ia yakin bahwa sesuatu yang lebih indah, lebih bermutu dan lebih sempurna akan hadir di masa depan, dan ia dapat memainkan suatu peran untuk membuat hal itu terwujud.
Contoh hal itu adalah ketika Lee Kuan Yew mengajak rakyat Singapore untuk memimpikan suatu Singapore yang modern. Pada waktu itu keadaan masyarakat sedang guncang dan morat-marit karena pisahnya Malaya dari kesatuan Singapore - Malaya. Ia mengajak seluruh anak bangsanya untuk bekerja keras mewujudkan impian tadi, dan mereka berhasil. Dalam 20 tahun hasilnya sangat kentara. Impian Lee Kuan Yew memang menggemakan impian dari rakyatnya. Karena adanya impian tadi, maka rakyat bekerja keras dan bersedia mengurbankan banyak kenyamanan kelompok atau pribadi.
Diskusi Teknis dan simulasi perumusan ulang Visi, Misi, Nilai dasar dan keyakinan dasar Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta strategi pencapaian 

  1. Standar ini adalah acuan keunggulan mutu penyelenggaraan dan strategi program studi untuk meraih masa depan. Strategi dan upaya pewujudannya, difahami dan didukung dengan penuh komitmen serta partisipasi yang baik oleh seluruh pemangku kepentingannya. 
  2. Seluruh rumusan yang ada mudah difahami, dijabarkan secara logis, sekuen dan pengaturan langhkah-langkahnya mengikuti alur fikir (logika)yang secara akademik wajar. Strategi yang dirumuskan didasari analisis kondisi yang konprehensif, menggunakan metode dan instrumen yang sahih dan handal, sehingga menghasilkan landasan langkah-langkah pelaksanaan dan kinerja yang sistematis, saling berkontribusi dan berkesinambungan. 
  3. Kesuksesan disalah satu sub-sistem berkontribusi dan ditindaklanjuti oleh sub-sistem yang seharusnya menindaklanjuti. Strategi serta keberhasilan pelaksanaannya diukur dengan ukuran-ukuran yang mudah difahami seluruh pemangku kepentingan, sehingga Visi yang diajukan benar-benar Visi, bukan mkimpi dan kiasan "platitude" 
  4. Keberhasilan pelaksanaan misi menjadi cerminan pewujudan Visi. Keberhasilan pencapaian tujuan dengan saran yang memenuhi syarat rumusan yang baik, menjadi cerminan keterlaksanaan misi dan strategi dengan baik, Dengan demikian, rumusan Visi, Misi, Tujuan dan strategi merupakan satu kesatuan wujud cerminan integritas yang terintegrasi dari program studi danperguruan tinggi yang bersangkutan.
Deskrpisi
1. Program studi mempunyai visi yang dinyatakan secara jelas sejalan dengan visi institusi pengelolaannya. Visi tersebut memberikan gambaran tentang masa depan yang dicita-citakan untuk diwujudkan dalam kurun waktu yang tegas dan jelas. Untuk mewujudkan Visi tersebut, Misi program studi dinyatakan secara spesifik mengenai apa yang dilaksanakan. Program studi memiliki tujuan dan sasaran dengan rumusan yang jelas, spesifik, dapat diukur ketercapaiannya dalam kurun waktu yang ditentukan, relevan dengan Visi dan Misinya.
2. Tujuan dan sasaran tersebut di atas direfleksikan dalam bentuk outcomes program studi (lulusan, hasil penelitian dan pelayanan masyarakat). Pernyataan-pernyataan tersebut diketahui, dipahami dan menjadi milik bersama seluruh komponen pengelola program studi dan institusi, serta diwujudkan melalui strategi-strategi dan kegiatan terjadwal di program studi. Standar ini menjadi acuan bagi seluruh kegiatan penyelenggaraan program studi.

Hasil Yang Diharapkan 
Dari hasil kegiatan workshop ini diharapkan seluruh PTKIS dibawah naungan Kopertais XII Riau Kepri memperbaiki sistem pengelolaannya. Penjamin Mutu sebagai badan lembaga internal yang mewadahi dan memacu kemajuan dan profesionalitas institusi, agar segala bentuk aktivitas institusi berjalan diatas sistem yang telah diatur dan disepakati.
Kemajuan dan keprofesionalan suatu institusi bukan karena fasilitas yang serba mewah, tetapi karena bertindak atas sistem yang jelas berdasarkan visi serta misinya, dan terdokumentasi dengan rapi.
Kesimpulan
Institusi Perguruan Tinggi harus selalu bersandar pada tiga hal, yaitu planning, Monitoring, dan Evaluating yang didasarkan pada Visi, Misi, Rencana serta Tujuan yang seluruhnya harus terdokumentasi untuk merealisasikan Tri Dharma Perguruan tinggi.

0 komentar:

Posting Komentar